
Penat dengan kesibukan sehari-hari dan hiruk pikuk sebuah kota besar?
Anda ingin sekedar melepaskan penat sambil menghirup udara yang masih
segar? Datanglah ke daerah wisata Selo Boyolali, kawasan wisata yang
menyuguhkan pemandangan alam serta hawa sejuknya. Kawasan yang terletak
di celah-celah antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu itu terletak
kurang lebih 20 km arah barat dari pusat pemerintahan Kabupaten
Boyolali dan perjalanan dari Kota Solo kurang lebih selama satu jam
perjalanan.
Bagi pendaki gunung, Selo dikenal sebagai gerbang masuk ke kawasan
Gunung Merapi maupun Gunung Merbabu. Tetapi bagi wisatawan yang tidak
menginginkan untuk mendaki gunung, saat ini kawasan Selo tengah
dikembangkan sebagai salah satu daerah wisata yang bisa diunggulkan.
Tidak hanya mengandalkan Merapi dan Merbabu saja, tetapi saat ini juga
tengah dikembangkan wisata daerah Solo, Selo Borobudur.
Wisatawan yang sekedar ingin menikmati bersih dan segarnya udara
pegunungan bisa manfaatkan kawasan ini. Tidak perlu bingung untuk
mencari penginapan, atau hotel. Sebab sejak diresmikan pada tahuan 2002
yang lalu, daerah ini telah berbenah diri. Dari homestay, hingga
bungalow banyak ditemukan disini. Wisatawan yang ingin lebih dekat dan
mengenal alam atau back to nature bisa menyewa homestay dengan biaya
yang sangat murah. Antara Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu untuk satu
kamar, wisatawan bisa menginap dengan nyaman.
Wisatawan yang menginap di homestay tidak perlu mengkhawatirkan
mengenai sarana dan prasarana seperti tempat tidur, kamar mandi dan
fasilitas penunjang lainnya. Begitu memasuki kawasan Selo, wisatawan
tidak perlu bingung-bingung untuk mencari penginapan. Sebab di wilayah
itu, terdapat sekitar 100 homestay dengan fasilitas yang lengkap.
Karena wisata yang ditawarkan adalah wisata alam, maka jangan heran
jika fasilitas di homestay tidak semewah di hotel atau bungalow.
Seperti tempat tidur yang hanya dari dipan bambu dan menyatu dengan
pemiliknya. Tetapi ada juga homestay yang memberikan fasilitas lebih
seperti mandi air hangat dan lain sebagainya. Tetapi yang pasti tarif
untuk satu kamar dalam satu malam masih tetap bisa terjangkau.
Tetapi yang perlu diingat jika wisatawan yang ingin mengunjungi
kawasan ini pada hari-hari libur seperti libur sekolah, libur hari raya
serta libur tahun baru mereka perlu memboking kamar terlebih dahulu.
Sebab pada hari-hari tersebut banyak kamar di homestay maupun di
bungalow sudah banyak yang habis disewa. Seperti yang diungkapkan salah
satu pemilik homestay di kawasan Selo, Haji Koesnandar. Pemilik
homestay "Arga Sari" ini mengungkapkan setiap hari libur, pondok wisata
miliknya selalu habis disewa wisatawan.
"Memang kita sedikit memilih siapa yang bisa menginap ditempat
saya. Saya lebih banyak menerima wisatawan keluarga, ditempat saya
tersedia juga mandi air hangat. Dan sebagian besar wisatawan yang
menginap lebih banyak tidak tidur karena mereka seringnya mengobrol
dengan masyarakat desa sini sampai pagi," paparnya. Selain bisa melihat
pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu yang melatar belakangan kawasan
ini, wisatawan yang datang pada tanggal 1 Muharam juga bisa menikmati
acara ritual khusus yaitu "sedekah gunung".
Ritual budaya yang ditampilkan oleh masyarakat setempat yang masih
percaya bahwa ritual tersebut bisa melepaskan mereka dari bahaya
Merapi. Tetapi bagi wisatawan yang datang selain pada tanggal 1 Muharam
tetap bisa menikamati acara ritual tersebut melalui film yang diputar
di New Selo Theater. Film tentang Merapi dan kegunung apian itu setiap
saat bisa dilihat pengunjung di area yang disebut Joglo Merapi.
Di Joglo Merapi ini pengunjung akan disuguhkan film-film tentang
gunung berapi. Tetapi di New Selo Theater ini film yang diputar lebih
banyak pada film yang bersifat sosial kemasyarakatan seperti ritual di
Gunung Merapi dan lain sebagainya. Hal ini berbeda dengan film yang
diputar di Home Theater di kawasan gardu pandang Ketep di Magelang.
Dimana di Ketep lebih banyak menampilkan bahaya Gunung Merapi.
Pengunjung bisa menikmati hal itu hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp
2=2E500,- perorang.
Bosan dengan menonton film, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan
ke New Selo, yang merupakan basecamp terakhir bagi pendaki gunung
sebelum ke puncak Merapi. Di basecamp ini wisatawan akan disuguhkan
pemandangan gunung yang masih sangat asri. JIka ingin melanjutkan naik
ke puncak Merapi, wisatawan bisa melewati langsung naik keatas melalui
New Selo ini. "Biasanya pendaki naik kepuncak antara jam 12 malam atau
jam satu dini hari. Perjalanan bisa hanya empat jam untuk sampai
puncak," jelas Camat Selo, Luwarno.
Jika wisatawan tidak berniat naik kepuncak gunung, tetapi
menginginkan melihat puncak gunung, wisatawan bisa melihat melalui
gardu pandang di UGA I (Urusan Gunung Api) dan UGA II. Dari gardu
pandang ini, wisatawan bisa melihat aktivitas Gunung Merapi dengan
menggunakan teropong. Puas melihat aktivitas Gunung Merapi dari gardu
pandang, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan kembali. Bagi wisatawan
yang ingin melihat daerah wisata spiritual bisa melihat obyekl wisata
Makam Kyai Hajar Salaka, konon ceritanya Kyai Hajar Salaka ini adalah
prajurit dari Pangeran Diponegoro yang melarikan diri dan berdiam di
daerah ini. Atau bisa juga mengunjungi petilasan Kyai Kebokanigoro yang
merupakan prajurit Demak, biasanya kawasan ini banyak digunakan orang
untuk bersemedi.
Masih ada juga kawasan yan perlu dilihat yaitu Goa raja da Goa
Jepang. Dimana di Goa Jepang ini terdapat sembilan lubang yang dulunya
digunakan sebagai tempat persembunyian bagi tentara Jepang. Tetapi
untuk kawasan ini belum tergarap secara maksimal, sehingga akses menuju
kedaerah tersebut belum semulus jika mengunjungi kawasan Joglo Merapi
maupun ke New Selo.
Jika ingi menyaksikan atraksi-atraksi menarik yang berbau ritual
budaya, wisatawan harus datang pada saat yang tepat. Seperti pada
tangal 1 Muharam, kesenian tradisional seperti tari Turonggoseto
ataupun tari Soreng akan bisa dinikmati oleh pengunjung di lereng
Gunung Merapi ini. Wisatawan yang ingin berbelanja sayuran segar juga
tersedia di sini, dan dijamin harganya lebih murah dibandingkan harga
di pasar dan yang pasti lebih segar.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam serta kesegaran
Selo, tetapi tidak membawa kendaraan sendiri, tidak perlu khawatir.
Sebab di kawasan tersbeut sudah ada bis umum yang setiap saat bisa
membawa pengunjung dari terminal Solo maupun Kartasura ke kawasan
tersebut. Tetapi jika pengunjung tidak mau menggunakan bis, bisa juga
menggunakan travel agent. Bagi mereka yang menginginkan didampingi
guide atau pemandu wisata bagi pengunjung yang ingin mendaki Gunung
Merapi dan Merbabu bisa mendapatkannya dengan mudah dan dengan tarif
yang terjangkau.
(Endang Kusumastuti)
Minggu, 4 September 2005
CopyRight =A92000 Suara Karya Online